Bila Anda saat ini sedang hamil, vaksin flu bisa jadi merupakan satu hal yang perlu Anda lakukan. Bukan saja untuk kesehatan Anda, tetapi yang terutama adalah untuk bayi dalam kandungan Anda. Bila ibu mendapatkan vaksin flu selama mengandung, maka bayi juga akan terlindung dari penyakit influenza dalam 6 bulan pertama kehidupan mereka. Penemuan ini membuat vaksin flu pada ibu-ibu hamil menjadi prioritas kesehatan publik.
Kenapa vaksin flu sangat dibutuhkan saat hamil?
Flu, atau influenza, adalah penyakit akibat virus yang menyebabkan Anda mengalami berbagai gejala seperti sakit badan, menggigil, demam, lemas, dan diare. Penyakit ini bisa berakhir dalam seminggu, akan tetapi bisa juga lebih. Bahkan, dalam kasus yang paling parah, dapat menyebabkan kematian. Virus flu memang lebih mungkin menyerang wanita yang sedang mengandung dibandingkan dengan wanita yang tidak mengandung. Perubahan pada sistem imun, jantung, dan paru-paru selama masa kehamilan membuat wanita yang sedang hamil (atau baru saja melahirkan) menjadi lebih mudah terserang virus ini. Terserang flu saat hamil dapat meningkatkan risiko komplikasi saat kehamilan, termasuk kelahiran prematur.
Vaksin flu sendiri secara spesifik sangat penting untuk anak-anak berumur di bawah 5 tahun, orang dewasa yang berumur lebih dari 65 tahun, dan tentu saja wanita hamil. Akan tetapi, masalahnya, bayi di bawah 6 bulan belum boleh mendapat vaksin ini. Itulah sebabnya, penemuan tentang terlindungnya bayi dari flu selama 6 bulan pertama kehidupan mereka akibat vaksin flu yang diterima ibu mereka saat hamil menjadi sangat berguna untuk diterapkan.
Apa pengaruh vaksin flu saat hamil pada kesehatan bayi?
Para ilmuwan yang berasal dari University of Utah School of Medicine meneliti sebanyak 245.000 ibu hamil dan 249.000 bayi selama musim penyakit flu berlangsung antara bulan Desember 2005 sampai Maret 2014. Bayi-bayi yang ikut dalam penelitian ini termasuk bayi yang lahir kembar, triplet, atau bahkan lebih. Itulah mengapa jumlah bayi dalam penelitian ini lebih banyak daripada jumlah ibu hamil yang ikut dalam penelitian ini. Dari 245.000 ibu hamil ini, hanya 10% di antara mereka (atau 23.383 orang) yang menerima vaksin flu selama masa kehamilan mereka. Sisanya (sekitar 222.003 orang) tidak menerima vaksin flu saat hamil.
Pada bayi sendiri, sebanyak 658 bayi terdiagnosis terserang flu. Yang mengejutkan, 97% dari bayi tersebut (atau 638 orang di antaranya) lahir dari ibu yang tidak mendapat vaksin flu saat masa kehamilan. 151 dari 658 bayi ini bahkan harus dirawat di rumah sakit, dan 148 bayi di antara yang dirawat di rumah sakit ini lahir dari ibu yang tidak menerima vaksin flu saat hamil. Para ilmuwan juga mendapat data bahwa vaksin flu yang diterima ibu hamil menurunkan risiko si bayi terjangkit flu sebesar 70% dan menurunkan risiko si bayi harus dirawat di rumah sakit akibat terserang flu sebesar 80% dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak menerima vaksin flu.
Untuk memastikan penemuan ini, peneliti coba membandingkan efek dari vaksin flu pada ibu hamil ini dengan terjadinya penyakit RSV (respiratory syncytial virus) pada bayi. RSV sendiri adalah penyakit saluran pernapasan yang bisa terjadi pada bayi. Dan ternyata, tidak ada efek dari vaksin flu tersebut dengan risiko bayi terkena RSV. Yang artinya, dapat dipastikan bahwa menurunnya risiko terkena flu pada bayi yang lahir dari ibu yang menerima vaksin flu terjadi akibat dari efek vaksin flu itu sendiri.
Sayangnya, banyak ibu hamil yang tidak meminta vaksin flu
Memang, ibu hamil merupakan salah satu sasaran empuk bagi virus flu jika sedang menyebar. Sayangnya, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hanya sekitar 10% dari ibu hamil yang mendapatkan vaksin flu. Untungnya, saat bulan Juni 2009 sampai September 2010, saat virus H1N1 sedang menyebar hingga menyebabkan pandemik di seluruh dunia, jumlah ibu hamil yang mendapat vaksin flu meningkat. Data terakhir, sekitar 50% ibu hamil dilaporkan telah melakukan vaksin flu. Akan tetapi, hal tersebut belum cukup. Para ilmuwan berharap, mengingat terbuktinya betapa penting vaksin flu untuk si bayi, seharusnya hampir 100% dari seluruh ibu hamil mendapat vaksin flu.
Para ilmuwan sangat menyarankan untuk para ibu hamil untuk mendapatkan vaksin flu. Saat ini, para dokter kandungan dan dokter anak mulai bekerja untuk menggalakkan vaksin flu pada ibu hamil. Para ilmuwan terus sedang memantau bagaimana kolaborasi dari dua jenis dokter ini untuk meningkatkan jumlah ibu hamil penerima vaksin flu.
source: https://hellosehat.com/hipotesis-higienis-benarkah-terlalu-bersih-itu-tidak-sehat/