Alergi obat memang merupakan kondisi yang patut diberi perhatian lebih. pasalnya alergi obat cukup berbahaya bagi kesehatan diri Anda. Untuk menanggulangi keadaan tersebut sebaiknya Anda mengetahui dulu beberapa faktor dan juga gejalanya.
Tidak semua orang akan mengalami reaksi alergi akibat obat. Para pakar menduga ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko alergi obat pada seseorang. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:
Sama seperti penyakit lain, tahap awal diagnosis alergi obat adalah dengan memeriksa kondisi kesehatan dan fisik Anda. Terutama, waktu kemunculan gejala, jenis obat yang digunakan, maupun tingkat keparahan serta perubahan pada gejala yang dialami. Jika dibutuhkan, dokter juga bisa menganjurkan pemeriksaan yang mendetail untuk memastikan diagnosis, misalnya:
Penanganan utama untuk alergi obat adalah dengan mengatasi dan meredakan gejala-gejala yang dialami. Langkah ini bisa dilakukan dengan berhenti mengonsumsi atau menggunakan obat yang menyebabkan alergi.
Pemberian antihistamin mungkin disarankan untuk menghalangi unsur kimia sistem kekebalan tubuh yang diaktifkan tubuh saat terjadi reaksi alergi. Penggunaan kortikosteroid dapat mengatasi inflamasi akibat reaksi alergi yang lebih serius.
Bagi yang mengalami anafilaksis, penderita membutuhkan penanganan secepatnya dengan suntikan epinefrin. Pasien juga sebaiknya menjalani perawatan di rumah sakit agar bisa mendapatkan bantuan pernapasan dan menstabilkan tekanan darah.
Selain mengobati, kita juga dapat mencegah munculnya alergi obat. Langkah utama dalam mencegah alergi obat adalah dengan menghindari obat yang menjadi sumber alergi. Contohnya dengan mengenakan gelang atau kalung penanda alergi jika memungkinkan, memberi tahu dokter atau tenaga medis tentang jenis obat yang bisa memicu reaksi alergi pada Anda. Apabila telah terjadi reaksi anafilaksis atau reaksi alergi obat yang berat, dokter mungkin akan meresepkan suntikan epinefrin. Bawalah selalu untuk berjaga-jaga apabila terjadi reaksi serupa.