Alergi? Jangan Sepelekan!

February 17, 2016
Author : Integra


ID-10054759

World  Allergies Organization (WAO) menyebutkan 22% penduduk dunia menderita alergi dan terus meningkat jumlahnya setiap tahunnya. Penyakit alerrgi bervariasi mulai dari yang ringan seperti batuk, pilek berkepanjangan sampai yang dapat mematikan.

Penyakit alergi juga mengganggu kualitas hidup. Seorang anak yang sering menggaruk karena gatal jadi sukar tidur maka paginya di sekolah dia juga akan mengantuk dan prestasi belajar menurun. Sering penderita hidung alergi mengalami komplikasi radang, sinus, radang selaput telinga tengah sampai gangguan pendengaran.

Kejadian alergi dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik sendiri maksudnya adalah pada penderita alergi sering dijumpai ada anggota keluarga dengan penderitaan serupa. Faktor lingkungan yang berperan memicu munculnya reaksi alergi adalah allergen. Contoh allergen adalah polen, tungau, debu, rumah, serpihan kulit kucing dan lain-lain.

Apakah Atopy itu?

Atopy adalah kelainan  pada seseorang dengan keadaan hipersensitivitas yang diturunkan secara genetik berupa kecenderungan untuk membentuk IgE dan kerentanan untuk terjadinya beberapa penyakit misalnya gatal di sekitar mulut, tenggorokan, hidung dan wajah, asma bronkial, rinitis alergik, hay fever, konjungtivitis alergik dan dermatitis atopik.

Siapa yang memerlukan pemeriksaan IgE Atopy?

Wanita hamil dengan riwayat alergi tertentu agar upaya pencegahan terhadap paparan allergen pada bayi yang dilahirkan dapat dilakukan sedini mungkin sehingga manifestasi klinis di kemudian hari dapat dicegah, anak yang lahir dari keluarga dengan riwayat alergi, individu dengan kecenderungan alergi.

Pemeriksaan IgE Atopy adalah pemeriksaan untuk mendeteksi adanya IgE spesifik dalam serum terhadap 20 jenis allergen sekaligus, yaitu:

  1. Timothy grass atau rumput alang-alang
  2. Cultivated rye atau tanaman gandum
  3. Pohon Birch
  4. Mugwort atau Artemisia vulgaris
  5. Cat atau kucing
  6. Dog atau anjing
  7. Horse atau kuda
  8. Egg white atau putih telur
  9. Milk atau susu
  10. Dermatophagoides pteronyssinus atau tungau debu rumah
  11. Codfish atau ikan kod
  12. Wheat flour atau tepung terigu
  13. Rice atau nasi
  14. Soya bean atau kedelai
  15. Hazelnut
  16. Carrot atau wortel
  17. Potato atau kentang
  18. Apple atau apel
  19. Alternaria aalternata
  20. Cladosporium herbarum

Mencari allergen penyebab sangat penting untuk menghindari gejala, baik dalam rangka pengobatan atau pencegahan. Pemeriksaan darah diperlukan untuk menentukan allergen penyebab. Sekali diketahui seseorang alergi terhadap suatu allergen tertentu maka sebaiknya dihindari. Misalnya dengan mengupayakan ruangan yang bersih dan bebas debu bila penyebab alerginya tungau debu rumah, tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung putih telur bila telah diketahui alergi terhadap putih telur.